TABLOIDBINTANG.COM - Dua berita menyedihkan terdengar pada semester kedua 2018. Pertama, bangkai seekor paus yang terdampar di Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Di dalam perutnya tersimpan 5,9 kg sampah plastik dari tutup galon hingga bungkus mi instan.
Kedua, saat Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Susi Pudjiastuti, mengunggah video penyu yang hidungnya tersumbat. Sumbatan itu ternyata berupa sedotan plastik. Proses pencabutan sedotan dari hidung penyu berlangsung dramatis. Penyu itu meronta kesakitan dan darah mengalir dari hidungnya.
Dua tragedi di atas mengundang keprihatinan banyak pihak termasuk dari kalangan seleb. RAN salah satunya.
Mengawali 2019, grup musik yang dimotori Rayi Putra (31), Asta Andoko (31), dan Anindyo Baskoro (31) alias Nino ini mengumumkan diet plastik lewat akun Instagram.
“Kami ingin menjadi bagian dari upaya pelestarian bumi,” beri tahu Nino di Jakarta, minggu lalu. Kebijakan ini diambil bukan semata karena insiden penyu dan paus.
Remaja zaman sekarang, kata Nino, sering tidak menyadari gaya hidup mereka tidak ramah lingkungan. Misalnya, sehabis menongkrong di kedai kopi, mereka meninggalkan gelas dan sedotan plastik di meja. Atau lihat saja kondisi lapangan setelah digunakan untuk konser musik, banyak botol dan kantong plastik bertebaran padahal, panitia penyelenggara telah menyediakan karung plastik sebagai tempat sampah darurat. Inilah yang membuat RAN prihatin.
“Kami prihatin lalu berpikir, apa hal sederhana yang dapat kami lakukan untuk mengurangi pencemaran lingkungan? Sampah plastik salah satu masalah yang terus dibahas beberapa tahun terakhir. Akhirnya kami membuat langkah kecil berupa diet plastik di atas panggung. Biasanya, saat manggung kami sangu air mineral dalam kemasan. Sekarang, kami bawa tumbler,” urai Asta.
(wyn / gur)
March 07, 2019 at 04:00PM from Berita Gosip Terbaru Hari ini, Kabar Artis Terkini - Tabloidbintang.com https://ift.tt/2SKLj3b
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment