Jika pubertas terjadi lebih cepak, anak akan menghadapi tantangan sosial dan emosional yang lebih sulit. (Depositphotos)
TABLOIDBINTANG.COM - Dari perubahan hormon, jerawat yang melonjak, tumbuhnya rambut halus di wajah, ketiak, dan kelamin, perubahan suara, hingga bau badan, masa pubertas bisa menjadi transisi yang sulit bagi anak-anak. Terlebih lagi, jika pubertas terjadi lebih cepat pada anak dibandingkan teman-teman seusianya, anak akan menghadapi tantangan sosial dan emosional yang lebih sulit lagi, menurut para peneliti.
"Pubertas adalah waktu yang sangat penting dalam kehidupan anak-anak, dan anak yang memasuki masa puber lebih dini mungkin lebih berjuang secara psikologis," kata Jane Mendle, seorang psikolog dan profesor di Universitas Cornell, New York, AS.
Sebuah studi tahun 2018 yang dilakukan oleh Jane Mendle dan timnya menemukan bahwa anak perempuan yang memasuki pubertas lebih awal dari teman sebaya mereka memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan mental. Mereka lebih cenderung menjadi depresi selama masa remaja dan tekanan ini dapat bertahan hingga dewasa.
"Bagi sebagian anak perempuan, pubertas dapat membuat mereka keluar jalur, dan tekanan emosionalnya dapat bertahan (hingga dewasa), bahkan setelah tantangan di masa awal pubertas berkurang," kata Jane Mendle.
(riz/bin)
Rekomendasi
May 29, 2019 at 08:30PM from Berita Gosip Terbaru Hari ini, Kabar Artis Terkini - Tabloidbintang.com http://bit.ly/2Mcmorb
via IFTTT
0 Comments:
Post a Comment